Minggu, 13 Desember 2009

Cara Meningkatkan Motivasi

Peran orang tua


Orang tua harusnya ikut memantau kegiatan belajar anak, apakah ada hal yang membuatnya sulit belajar. Bila ada, orang tua harus mencari tahu masalah anaknya. Membantu menyelesaikannya dengan baik tanpa menghukum anak terlebih dahulu. Cara meningkatkan motivasi yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah dengan:

(1) membantu anak mengerjakan pekerjaan rumah yang sulit
Sehingga anak tidak merasa kurang mampu dalam mengerjakan tugas.

(2) memuji anak
Bila berhasil mengerjakan perkerjaan rumah ataupun ketika anak mendapat nilai yang baik, orang tua sepatutnya memberikan pujian, agar anak bangga dan dapat meningkatkan prestasinya lagi.

(3) semangati anak
Semangati anak ketika dia murung karena mendapatkan nilai yang jelek. Beritahu anak bahwa nilai jelek bukan berarti dia tidak bisa, mungkin saja dia hanya tidak teliti, oleh karena itu anak lain kali harus lebih teliti.

(4) tidak memarahi dan menghukum anak
Bila anak mendapatkan nilai jelek, jangan pernah memarahinya, berilah semangat dan pengertian bahwa sebenarnya anak mampu. Bila Anda memarahinya, anak akan merasa lebih kecewa dan tidak dapat berusaha lebih baik lagi.

(5) menghabiskan waktu bersama anak membahas kejadian-kejadian di sekolah
Anak akan lebih mudah menceritakan apa yang dialaminya di sekolah bila orang tua juga meminta anak tersebut menceritakan apa yang terjadi, dan memberikan perhatian pada cerita anak tersebut.

(6) mendongeng dan bercerita tentang buku
Ceritakanlah buku-buku yang menarik untuk anak Anda. Dengan cerita yang menarik, anak akan mulai mencari buku tersebut dan membacanya sendiri. Hal ini dapat menumbuhkan minat baca pada anak, dan secara otomatis anak menjadi hobi membaca buku-buku yang menambah wawasan dan keinginannya untuk bersekolah.

(7) biasakan anak untuk bertanya
Orang tua mungkin dapat menggali rasa ingin tau anak dengan cara bertanya pada anak hal-hal kecil yang sudah dapat dimengerti anak, dan mulai memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya tentang bahan bacaan yang tidak dimengertinya.

(8) jawablah semua keingintahuan anak
Anak-anak biasanya mulai bertanya tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan di sekolahnya, lingkungan, ataupun dari bahan bacaannya. Orang tua seharusnya sebisa mungkin menjawab apa yang ingin diketahui sang anak. Bila orang tua tidak tahu jawaban tersebut, carikanlah jawaban yang benar dari berbagai sumber (buku atau internet). Dengan bertanya, maka keingintahuan anak bertambah, orang tua dapat mengatakan padanya bila dia ingin mengetahui segala pertanyaan tersebut, maka anak harus sekolah, jadi semua pertanyaan pasti bisa dijawab. Besarnya keingintahuan anak, dapat membuatnya semangat untuk sekolah.

(9) menggunakan metode token economies
Token economies adalah sebuah sistem untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip contingency management untuk mengubah berbagai prilaku individu dalam suatu situasi yang terkontrol. Mungkin terkadang anak mulai kurang merasa termotivasi jika hanya dengan pujian, oleh karena itu orang tua dapat menggantinya dengan token economies. Token economies dapat berupa reward, namun dengan token economies, akan harus lebih berusaha. Contoh, bila anak mendapatkan nilai yang bagus, orang tua dapat memberikannya sejumlah koin yang telah dijanjikan sebelumnya. Untuk mengerjakan pekerjaan rumah, anak mendapatkan 3 koin, untuk mendapat nilai yang bagus, anak mendapat 5 koin, koin-koin yang telah dikumpulkan kemudian dapat ditukarkan dengan uang atau pun hadiah lainnya sesuai perjanjian.

(10) berikan tanggung jawab untuk anak
Penelitian yang dilakukan oleh Phyllis Blumenfed dan teman-teman menemukan bahwa memberikan anak beberapa pilihan dan membuat kesempatan dengan tanggung jawab mereka sendiri dapat meningkatkan motivasi internal dan minat intrinsik dalam tugas sekolah (Santrock, 2008).


Peran guru

Salah satu cara memotivasi anak di sekolah dapat menggunakan token economies, mengurangi hal-hal yang tidak terduga, memberikan koreksi feedback, dan struktur kelompok yang kooperatif (Bauer, 1989). Guru harus mempunyai berbagai variasi teknik untuk mewujudkan lingkungan pembelajaran yang lebih kondusif untuk membantu murid dalam belajar (Muhammad, 2001).

(1) membantu murid dalam mengerti tugas dengan benar dan intensif
Murid harus mengerti tugas yang diberikan oleh guru, agar dia mengetahui harus mengerjakan apa. Berikan tugas ringan dan sedikit-sedikit agar anak lebih mampu mengerjakannya dengan cepat

(2) nilai tugas/ulangan murid dengan cepat, berikan pujian
Menilai tugas atau ulangan murid dengan cepat kemudian berikan pujian pada murid yang mendapatkan nilai bagus

(3) tidak menghukum
Tidak menghukum murid yang mendapat nilai jelek, karena murid akan merasa tidak mampu, sehingga murid tidak betah di sekolah dan akhirnya mogok sekolah.

(4) gunakan peralatan kelas
Menggunakan berbagai peralatan kelas maupun sesuatu yang dapat dibawa oleh guru yang berhubungan dengan pelajaran, sehingga murid menjadi tidak bosan.

(5) berbagi dengan semua murid
Ajaklah semua murid untuk bekerja sama agar dirinya tidak merasa terasing

(6) waktu istirahat & belajar
Variasikan waktu belajar dan waktu istirahat agar minat dan motivasi murid tetap terjaga.

(7) tanggung jawab
Tetapkan waktu pengumpulan tugas agar murid dapat bertanggung jawab dengan tugasnya

(8) gaya pengajaran
Gaya pengajaran guru harus dapat berubah-ubah, jangan itu-itu saja, karena murid akan merasa bosan. Gunakanlah nyanyian, gerakan, gambar-gambar, dan alat-alat pelajaran lainnya. Belajar juga dapat dilakukan dengan bermain. Oleh karena itu guru dapat membuat permainan yang mengakrabkan dirinya dengan muridnya juga sambil mempelajari hal-hal yang menarik bersama

Gaya pengajaran dengan teknologi


Peran pengurus sekolah

(1) hadiah dan absensi
Berikan hadiah pada muris yang tidak pernah telat atau absen di kelas, juga pada mereka yang mendapatkan nilai yang bagus.

(2) adakan lomba antar kelas tentang pelajaran
Dengan adanya lomba antar kelas, maka menciptakan rasa bersaing pada anak-anak sehingga mereka belajar dengan lebih giat.

(3) lapangan bermain
Terkadang lapangan bermain di sekolahlah yang dapat meningkatkan motivasi anak untuk sekolah. Maka buatlah lapangan bermain sebagus mungkin dengan berbagai warna dan permainan.

(4) peralatan belajar
Siapkan peralatan belajar yang dibutuhkan di setiap kelas atau ruangan praktek IPA maupun musik (untuk SD sampai SMA)

(5) ruang kelas
Buatlah ruang kelas sebaik mungkin, dengan gambar-gambar ruangan yang berwarna (untuk anak TK) agar anak tidak bosan. Bersih dan tertata dengan baik.


Motivasi yang baik adalah motivasi yang berasal dari diri sendiri tanpa adanya dorongan dari luar. Atau setidaknya motivasi dalam diri mempunyai bagian lebih besar daripada motivasi luar diri. Cara memotivasi diri dengan mengatakan bahwa "saya mampu", "saya sebaik orang lain"., "saya akan membuktikan saya mampu", dan tidak ada perasaan untuk menyerah.


How He Motivated His self



"A little tears drops when I watch this video"



Daftar Pustaka

Muhammad, J. K. A. (2007). Special education for special children. Jakarta: Mizan Media Utama.

Santrock, J. W. (2008). Children (10th ed.). New York: McGraw-Hill.

Gambar 1: http://www.bellflower.org/images/117533082005parent-child-reading.jpg

Gambar 2: http://farm4.static.flickr.com/3577/3339882815_1a023a39ba.jpg

video: http://www.youtube.com/watch?v=ayP86svBcrw&feature=related


0 komentar:

Posting Komentar

My Blog

Blog-ku ini digunakan sebagai tugas akhir mata kuliah Psikologi Pendidikan II...

Berisikan tentang motivasi beserta penerapannya atau contoh-contoh yang berasal dari kehidupan pribadiku sendiri atau anggota keluargaku yang lain, maupun teman-temanku...

Blog ini mungkin akan terus di-update, namun tidak hanya akan berisi tentang mata kuliah yang bersangkutan, tapi akan berisikan cerita yang kualami beserta pemikiranku... hahahha

Semoga berguna bagi teman-teman semua... ^^

About Me

Foto saya
Love beautifuls things... Ingin menikmati hidup tanpa masalah yang berarti, tapi pasti tak mungkin, namun tetap akan ku jalani, karena inilah hidupku... ^^

Followers

  ©Template by Dicas Blogger.