Sabtu, 26 Desember 2009

Diskon Buku

Tanggal 24 kemarin, akhirnya nyampe juga ke kampung halaman. Berangkat dari Jakarta naik pesawat Mandala Air dari terminal 3, yang baru jadi di Bandara Internasional Sukarno-Hatta. Waktu sampe Pangkalpinang, Bangka.. Telah disambut oleh mama dan dua keponakan (dari sepupu).. Ga tau juga kenapa ya mereka bisa masuk, padahal kan ga boleh.. ehehehhe :P... Papa juga ikut masuk, tapi nunggunya di bagian ambil bagasi, padahal blum ada tuh tanda bagasi mo keluar... ^^... Abis tu kita semua pergi makan di restoran keluarga "AMENG"... hemmmm yummy..

Tanggal 25 Desmber... Harini Natal booo... Meski ga ngerayain, aku bangun jam 6 lewat dipagi hari, pagi banget.... ga jelas juga kenapa bangun pagi2... Pokoknya pas melek uda dapet 5 sms berisi tentang NAtal.. Dari temen lama maupun temen kampus, hohoho.... Makanya pagi itu diisi buat sms ke temen2 semua yg ngerayain natal... Update status ef-be tentang natal, komen foto tentang natal juga, pokoke serba natal ahahahhahahah....

Sorenya ga ngapa-ngapain... Akhirnya sekeluarga karaoke di rumah... Awalnya cici yang mulai duluan, sampai akhirnya papa juga karaoke huakakakkakakkakak ;P.... Trus malemnya nonton Happy Feet, di Transtv.... Film bagus euy... Lucu pinguinnya ehehehhehe...

Harini tanggal 26 Desember... Ada diskon buku di Gramedia berkisar 50% dan 70%...
Awalnya mo pegi buat hunting komik, taunya ga ada yang bagus buat ngelengkapin koleksiku.. Komik lawas semua, yang taon lalu didiskon juga... Mana ga lengkap lagi nomor judul komiknya...
Trus, komiknya uda ancur2, ditumpuk kayak gunung, makin males nyarinya....

Akhirnya hanya liat di bagian buku referensi laen, dan dapet 5 buku psikologi...

  • Psikologi Wanita (Dr. ZakariaHerahim) dari 19000 jadi 5700
  • Memacu Bakat dan Kreativitas (Dr. Seto Mulyadi) dari 13000 jadi 3900
  • Making Intimate Connections (Dr.Albert Ellis & Ted Crawford) dari 34ooo jadi 10200
  • Insomnia (Rafknowledge) dari 28800 jadi 14400
  • Kumpulan makalah Psikoterapi dari 17000 jadi 8500
Lumayan, lumayan buat nambah referensi... Meski dapetnya ga banyakeh ehehehhe...

Oia, cuaca di sini ujan mulu, ga kayak di jakarta yang panasnya minta ampun... Di sini suasananya dari sejuk menuju dingin... Mandi bisa Berrrr berrrr-an aahhahahahha...

Read more...

Rabu, 23 Desember 2009

AVATAR

Sabtu tanggal 19 desember 2009 kemaren, aku nonton film AVATAR di Setiabudi Building jalan Rasuna SAid... Jem 7.45 uda nyampe sana... Padahal nontonnya jem 9... Pagi amat ya?? emang, kan nontonnya gratis, yang diadain sama kantor cici.. Hohoho....

Ternyata kita dateng paling pagi euy... panitia penyelenggaranya aja lum dateng... Pas uda dateng, kita langsung daftar buat ambil kursi (bebas, sapa cepat sapa dapat)... Akhirnya duduk di B 7-8.. Gedung bioskopnya sih lumayan keren... yang jelas tempat jarak tempat duduknya yang depan sama belakang agak jauh, jadi biar segede/setinggi apapun kepala orang di depan kita, layarnya tetep keliatan... hehehehhehe

Durasi filmnya agak lama... 2,5 jem tapi keren banget filmnya dengan special effect yang hebat...
Walau ide ceritanya sering difilmkan seperti romantismenya... Namun, dikemas secara apik jadi nontonnya ga bosen, dengan gambar-gambar yang bener-bener keren, pohon, hutan, bagus!...

Original soundtrack yang dibawain Leona Lewis juga oke banget... Judulnya I see you.... Pas cast credit lagu ini ada... Selama nonton pilem sepanjang tahun ini sih, menurut aku soundtrack AVATAR paling okeh... Seneng banget ma ni lagu ehehheheheheheh ^^

Video dapat dilihat di sini...
Kalo mo donlot lagunya di www.indowebster.com aja...





Read more...

Hari Ibu

Harini 23 desember 2009, hampir penghujung tahun.... Bangun pagi-pagi karena cici mau kerja, jadi ikutan bangun deh... Sebenernya mau menikmati tidur sampe siang, tapi ga bisa hehehehhe...
Kalo malam panas biasanya aku punya kebiasaan jelek, yaitu garuk garuk.... Panas bikin gerah, tangan semua berkeringat n jadi gatal... Maka dengan hebatnya jariku langsung menggaruk bagian tangan ku yang gatal.. Alhasil sekarang tanganku jadi berwarna merah seperti dicakar kucing..

Huh.. parah... Tapi masih untung ga digaruk di muka.. bisa-bisa mukaku bertato nantinya huakakakkakakkaka.... Gimana sih cara menghilangkan kebiasaan aneh ni?? Bingung sendiri...

Besok tanggal 24 Desember, aku mo pulang kampung.... asiknya... setelah satu semester kuliah ga pulang-pulang sekaranglah saatnya... Semester kali ini benar-benar mempunyai cerita yang sangat panjang dibanding semester-semester sebelumnya....

Berbagai hal terjadi terutama tentang tugas yang ahujubile buanyaknya, masa-masa sibuk, msa-masa debat, masa-masa sedih, dan tentunya masa-masa senang & gokil..... Rame rame rame, berbagai rasa.....

Hari selasa yang lalu tepatnya tanggal 15 Desember 2009... Seorang dosenku bernama Ibu Rubiana Soeboer meninggal dunia... Sangat tidak disangka beliau akan meninggal secepat itu... Terkadang saya mengingat bagaimana Ibu memberikan perkuliahannya (yang saya ambil juga di semester ini), bagaimana cara dia menjelaskan, tertawa dan sebagainya...

Kemarin tanggal 22 Desember, merupakan hari Ibu... pagi-pagi menelpon mama untuk mengucapkan terima kasih karena telah membesarkan saya dan cici, telah menjaga kami, dan tidak lupa mengucapkan, "aku sayang mama." Hampir menetes air mataku ketika mengucapkan hal tersebut, Kenapa? karena pada saat mengucapkan itu, aku teringat akan pho-pho (mamanya mama) yang baru saja berpulang ke yang Kuasa pada liburan semesterku sebelumnya(Juli 2009)... Aku berpikir, mama pasti akan sedih pada saat itu, aku bisa membayangkan ketika pada Hari Ibu, bagaimana bila kita tidak dapat mengucapkan terima kasih pada mereka yang telah merawat kita.... Pasti akan sangat sedih...

Terkadang dengan perasaan kehilangan ini membuatku bertanya, (seperti pemikiran dan pertanyaan Sang Buddha Sidharta Gautama) "Mengapa harus ada kematian? Mengapa harus ada duka?" Mungkin sekarang akan hanya bisa dijawab dengan, "Karena itu merupakan rantai kehidupan (lahir, tumbuh, sehat, sakit, tua, meninggal...)." Dan kita tidak akan pernah lepas dari roda kehidupan tersebut... Pertanyaan yang sulit untuk dicerna dalam kehidupan yang singkat ini....


"Terkadang kita benar-benar tidak menyadari bahwa kita akan berpisah dengan seseorang, namun akan sangat terasa bila hal itu terjadi di dekat kita, dan kemudian kita akan menyadari berapa berharganya waktu kita sekarang bersama orang yang kita sayangi."

Read more...

Minggu, 13 Desember 2009

Cara Meningkatkan Motivasi

Peran orang tua


Orang tua harusnya ikut memantau kegiatan belajar anak, apakah ada hal yang membuatnya sulit belajar. Bila ada, orang tua harus mencari tahu masalah anaknya. Membantu menyelesaikannya dengan baik tanpa menghukum anak terlebih dahulu. Cara meningkatkan motivasi yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah dengan:

(1) membantu anak mengerjakan pekerjaan rumah yang sulit
Sehingga anak tidak merasa kurang mampu dalam mengerjakan tugas.

(2) memuji anak
Bila berhasil mengerjakan perkerjaan rumah ataupun ketika anak mendapat nilai yang baik, orang tua sepatutnya memberikan pujian, agar anak bangga dan dapat meningkatkan prestasinya lagi.

(3) semangati anak
Semangati anak ketika dia murung karena mendapatkan nilai yang jelek. Beritahu anak bahwa nilai jelek bukan berarti dia tidak bisa, mungkin saja dia hanya tidak teliti, oleh karena itu anak lain kali harus lebih teliti.

(4) tidak memarahi dan menghukum anak
Bila anak mendapatkan nilai jelek, jangan pernah memarahinya, berilah semangat dan pengertian bahwa sebenarnya anak mampu. Bila Anda memarahinya, anak akan merasa lebih kecewa dan tidak dapat berusaha lebih baik lagi.

(5) menghabiskan waktu bersama anak membahas kejadian-kejadian di sekolah
Anak akan lebih mudah menceritakan apa yang dialaminya di sekolah bila orang tua juga meminta anak tersebut menceritakan apa yang terjadi, dan memberikan perhatian pada cerita anak tersebut.

(6) mendongeng dan bercerita tentang buku
Ceritakanlah buku-buku yang menarik untuk anak Anda. Dengan cerita yang menarik, anak akan mulai mencari buku tersebut dan membacanya sendiri. Hal ini dapat menumbuhkan minat baca pada anak, dan secara otomatis anak menjadi hobi membaca buku-buku yang menambah wawasan dan keinginannya untuk bersekolah.

(7) biasakan anak untuk bertanya
Orang tua mungkin dapat menggali rasa ingin tau anak dengan cara bertanya pada anak hal-hal kecil yang sudah dapat dimengerti anak, dan mulai memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya tentang bahan bacaan yang tidak dimengertinya.

(8) jawablah semua keingintahuan anak
Anak-anak biasanya mulai bertanya tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan di sekolahnya, lingkungan, ataupun dari bahan bacaannya. Orang tua seharusnya sebisa mungkin menjawab apa yang ingin diketahui sang anak. Bila orang tua tidak tahu jawaban tersebut, carikanlah jawaban yang benar dari berbagai sumber (buku atau internet). Dengan bertanya, maka keingintahuan anak bertambah, orang tua dapat mengatakan padanya bila dia ingin mengetahui segala pertanyaan tersebut, maka anak harus sekolah, jadi semua pertanyaan pasti bisa dijawab. Besarnya keingintahuan anak, dapat membuatnya semangat untuk sekolah.

(9) menggunakan metode token economies
Token economies adalah sebuah sistem untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip contingency management untuk mengubah berbagai prilaku individu dalam suatu situasi yang terkontrol. Mungkin terkadang anak mulai kurang merasa termotivasi jika hanya dengan pujian, oleh karena itu orang tua dapat menggantinya dengan token economies. Token economies dapat berupa reward, namun dengan token economies, akan harus lebih berusaha. Contoh, bila anak mendapatkan nilai yang bagus, orang tua dapat memberikannya sejumlah koin yang telah dijanjikan sebelumnya. Untuk mengerjakan pekerjaan rumah, anak mendapatkan 3 koin, untuk mendapat nilai yang bagus, anak mendapat 5 koin, koin-koin yang telah dikumpulkan kemudian dapat ditukarkan dengan uang atau pun hadiah lainnya sesuai perjanjian.

(10) berikan tanggung jawab untuk anak
Penelitian yang dilakukan oleh Phyllis Blumenfed dan teman-teman menemukan bahwa memberikan anak beberapa pilihan dan membuat kesempatan dengan tanggung jawab mereka sendiri dapat meningkatkan motivasi internal dan minat intrinsik dalam tugas sekolah (Santrock, 2008).


Peran guru

Salah satu cara memotivasi anak di sekolah dapat menggunakan token economies, mengurangi hal-hal yang tidak terduga, memberikan koreksi feedback, dan struktur kelompok yang kooperatif (Bauer, 1989). Guru harus mempunyai berbagai variasi teknik untuk mewujudkan lingkungan pembelajaran yang lebih kondusif untuk membantu murid dalam belajar (Muhammad, 2001).

(1) membantu murid dalam mengerti tugas dengan benar dan intensif
Murid harus mengerti tugas yang diberikan oleh guru, agar dia mengetahui harus mengerjakan apa. Berikan tugas ringan dan sedikit-sedikit agar anak lebih mampu mengerjakannya dengan cepat

(2) nilai tugas/ulangan murid dengan cepat, berikan pujian
Menilai tugas atau ulangan murid dengan cepat kemudian berikan pujian pada murid yang mendapatkan nilai bagus

(3) tidak menghukum
Tidak menghukum murid yang mendapat nilai jelek, karena murid akan merasa tidak mampu, sehingga murid tidak betah di sekolah dan akhirnya mogok sekolah.

(4) gunakan peralatan kelas
Menggunakan berbagai peralatan kelas maupun sesuatu yang dapat dibawa oleh guru yang berhubungan dengan pelajaran, sehingga murid menjadi tidak bosan.

(5) berbagi dengan semua murid
Ajaklah semua murid untuk bekerja sama agar dirinya tidak merasa terasing

(6) waktu istirahat & belajar
Variasikan waktu belajar dan waktu istirahat agar minat dan motivasi murid tetap terjaga.

(7) tanggung jawab
Tetapkan waktu pengumpulan tugas agar murid dapat bertanggung jawab dengan tugasnya

(8) gaya pengajaran
Gaya pengajaran guru harus dapat berubah-ubah, jangan itu-itu saja, karena murid akan merasa bosan. Gunakanlah nyanyian, gerakan, gambar-gambar, dan alat-alat pelajaran lainnya. Belajar juga dapat dilakukan dengan bermain. Oleh karena itu guru dapat membuat permainan yang mengakrabkan dirinya dengan muridnya juga sambil mempelajari hal-hal yang menarik bersama

Gaya pengajaran dengan teknologi


Peran pengurus sekolah

(1) hadiah dan absensi
Berikan hadiah pada muris yang tidak pernah telat atau absen di kelas, juga pada mereka yang mendapatkan nilai yang bagus.

(2) adakan lomba antar kelas tentang pelajaran
Dengan adanya lomba antar kelas, maka menciptakan rasa bersaing pada anak-anak sehingga mereka belajar dengan lebih giat.

(3) lapangan bermain
Terkadang lapangan bermain di sekolahlah yang dapat meningkatkan motivasi anak untuk sekolah. Maka buatlah lapangan bermain sebagus mungkin dengan berbagai warna dan permainan.

(4) peralatan belajar
Siapkan peralatan belajar yang dibutuhkan di setiap kelas atau ruangan praktek IPA maupun musik (untuk SD sampai SMA)

(5) ruang kelas
Buatlah ruang kelas sebaik mungkin, dengan gambar-gambar ruangan yang berwarna (untuk anak TK) agar anak tidak bosan. Bersih dan tertata dengan baik.


Motivasi yang baik adalah motivasi yang berasal dari diri sendiri tanpa adanya dorongan dari luar. Atau setidaknya motivasi dalam diri mempunyai bagian lebih besar daripada motivasi luar diri. Cara memotivasi diri dengan mengatakan bahwa "saya mampu", "saya sebaik orang lain"., "saya akan membuktikan saya mampu", dan tidak ada perasaan untuk menyerah.


How He Motivated His self



"A little tears drops when I watch this video"



Daftar Pustaka

Muhammad, J. K. A. (2007). Special education for special children. Jakarta: Mizan Media Utama.

Santrock, J. W. (2008). Children (10th ed.). New York: McGraw-Hill.

Gambar 1: http://www.bellflower.org/images/117533082005parent-child-reading.jpg

Gambar 2: http://farm4.static.flickr.com/3577/3339882815_1a023a39ba.jpg

video: http://www.youtube.com/watch?v=ayP86svBcrw&feature=related


Read more...

Sabtu, 12 Desember 2009

Tipe-tipe Motivasi

Pada posting sebelumnya, saya telah membahas tentang pengertian motivasi. Sekarang saya akan membahas tentang tipe-tipe motivasi. Motivasi terbagi menjadi dua yaitu motivasi eksternal dan motivasi internal. Motivasi eksternal menurut Santrock (2008) termasuk dorongan atau dukungan dari luar diri sendiri seperti reward (pujian, hadiah, dan sebagainya) dan punishment atau hukuman.

Contoh dengan reward, dulu saya kelas 3-5 SD, dijanjikan orang tua saya bila saya mendapatkan nilai 100 pada ulangan umum, maka saya boleh mendapatkan 100 butir kelereng (dulu saya main kelereng, lho... ^^) atau hadiah lainnya sehingga saya berusaha untuk mendapatkan nilai 100 itu. Contoh dengan punishment, orang tua saya juga pernah menghukum saya ketika saya duduk di kelas 1 SD, dengan membakar mainan gambaran saya, karena saya tidak mau untuk belajar saat itu. Dengan adanya hukuman tersebut, akhirnya saya belajar juga, karena takut mainan saya yang lain juga dibakar.


Heckhausen (dalam Hawadi, 2001) menyebutkan tiga ukuran standar keunggulan, antara lain karena prestasi sendiri, prestasi orang lain, atau prestasi untuk menyelesaikan suatu tugas. Terkadang murid lebih ingin berprestasi ketika ada saingan (temannya), sehingga motivasi mereka untuk belajar lebih tinggi. Hal ini juga dapat dicontohkan sebagai motivasi eksternal.


Sedangkan motivasi internal adalah pendekatan yang berasal dari dalam diri sendiri. Motivasi internal berdasarkan faktor-faktor internal seperti determinasi diri, keingintahuan, suka tantangan, dan keinginan untuk berusaha (Santrock, 2008). Contoh, seorang anak yang kurang mampu, namun masih dapat bersekolah walau keluarganya sulit, dia ingin berprestasi dalam belajar untuk membanggakan orang tuanya dan membuktikan bahwa dirinya juga bisa. Kasus ini awalnya dapat berasal dari lingkungan, namun pada penerapannya anak ini ingin berprestasi dengan keinginannya sendiri dan membuktikan bahwa dirinya mampu.


Penjelasan motivasi




Pendekatan humanistik dan kognitif menitikberatkan pentingnya motivasi intrinsik dalam berprestasi. Pandangan kognitif dan motivasi diri yang ditampilkan dicerminkan oleh anak dengan mastery motivation. Psikolog perkembangan Valanne Henderson dan Carol Dweck (dalam Santrock, 2008) menemukan bahwa anak-anak sering menunjukkan dua respon berbeda untuk persoalan yang sulit maupun yang menantang. Individu yang memperlihatkan mastery motivation adalah seseorang yang berorientasi pada tugas, selain fokus pada kemampuan mereka, mereka juga berkonsentrasi pada strategi belajar dan proses pencapaian daripada hasil yang didapat. Berbeda dengan individu yang helpless orientation yang terperangkap dengan kesulitan, dan selalu mengatakan bahwa mereka tidak mampu.

Carol Dweck (dalam Santrock, 2008) dengan analisis motivasi terhadap pencapaian stres penting bagi anak untuk mengembangkan pikiran, Carol mendefinisikan sebagaimana kognitif memandang individu mengembangkan diri mereka. Beliau menyimpulkan bahwa individu mempunyai dua pola pikir (mindset): (1) pola pikir pasti (fixed mindset), yang mereka percaya bahwa kualitas mereka seperti terpahat di batu dan tidak dapat berubah; atau (2) pola pikir berkembang (growth mindset), yang dipercaya bahwa kualitas mereka dapat berubah dan mengembangkannya dengan usaha mereka. Fixed mindset mirip dengan helpless orientation, sedangkan growth mindset hampir sama seperti mastery motivation.

Dweck's Mindset



Daftar Pustaka


Hawadi, R.A. (2001). Psikologi perkembangan anak mengenal sifat, bakat, dan kemampuan anak. Jakarta: Grasindo.

Santrock, J. W. (2008). Children (10th ed.). New York: McGraw-Hill.

Dweck's Mindset: http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://johnnyholland.org/wp-content/uploads/dweck_mindset.jpg&imgrefurl=http://johnnyholland.org/2008/10/27/fixed-vs-growth-mindsets/&usg=__ry7Xlc_l5ljcQYahELiUzioZF94=&h=846&w=640&sz=104&hl=id&start=4&tbnid=TVkwr-NUlY8KLM:&tbnh=145&tbnw=110&prev=/images%3Fq%3Dgrowth%2Bmindset%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DG

video: http://www.youtube.com/watch?v=Wh_cHUgHVKw&feature=channel


Read more...

Pengertian Motivasi

Siswa sekolah terkadang sering mengalami krisis motivasi. Gejala yang ditunjukkan seperti kurangnya perhatian untuk belajar, kelalaian mengerjakan tugas, menunda persiapan ulangan, serta pandangan "asal lulus" atau "asal naik kelas". Hal tersebut terjadi karena mereka sering merasa kurang bersemangat, malas untuk belajar, tidak ada dorongan dari dalam diri ataupun dari sekitarnya untuk terus belajar (Hawadi, 2001). Kasus seperti ini dapat juga dibilang bahwa anak-anak tersebut telah hilang motivasinya untuk belajar. Jadi apa sebenarnya arti motivasi itu?

Gambar 1

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar ataupun tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan dalam kamus yang sama dalam bidang psikologi, motivasi diartikan sebagai usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapatkan kepuasan dengan perbuatannya.


Gambar 2


Terdapat tiga pemikiran tentang motivasi dilihat dengan tiga pandangan umum seperti kognitif, behavioral, dan humanistik. Pandangan kognitif menjelaskan istilah motivasi sebagai aktivitas seseorang mencari makna dan kepuasan hidup. Mereka percaya bahwa orang-orang merespon pada persepsi internal mereka terhadap kejadian di lingkungannya. Banyak ahli kognitif akan mengatakan bahwa ada landasan biologis terhadap motivasi (Moore, 1998).

Behavioris menjelaskan istilah motivasi merupakan stimulus eksternal dan reinforcement. lingkungan fisik dan sikap guru paling penting terhadap pemikiran anak-anak tentang sekolah. Sebenarnya behavioris memperluas pengertian motivasi seperti antisipasi, evaluasi diri, harapan, dan intensi. Sedangkan humanistik menitikberatkan motivasi tentang perlu adanya pertumbuhan kognitif seseorang, harus adanya perkembangan keperluan intrinsik. Mereka menempatkan penanganan terhadap tekanan pada semua orang, sejalan dengan hubungan keperluan terhadap kebebasan pribadi, pilihan, dan determinasi diri atau pengaturan tingkah laku sendiri (Moore, 1998).

Lagu motivasional:



"Suatu hal yang indah terkadang membutuhkan kesabaran yang lebih"


Daftar Pustaka

Hawadi, R.A. (2001). Psikologi perkembangan anak mengenal sifat, bakat, dan kemampuan anak. Jakarta: Grasindo

Kamus besar bahasa Indonesia (ed. ke-4). (2008). Jakarta: Gramedia

Moore, K. D. (1998). Classroom teaching skills. New York: McGraw-Hill.

Gambar 1: http://firmanjaya.files.wordpress.com/2009/10/malas1.jpg

Gambar 2:
http://asfarian.files.wordpress.com/2009/01/motivation-001.jpg

video: http://www.youtube.com/watch?v=Da3-kn80iak

Read more...

Belajar

Salah satu karakteristik yang membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah kapasitasnya untuk belajar. Dapat dikatakan bahwa tingkat kemajuan yang diraih oleh seseorang sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam menerima pelajaran. Belajar berarti berusaha untuk mempelajari hal-hal baru, memahami, dan menerapkannya, sehingga perilaku kita juga dapat berubah dengan adanya pembelajaran. Jadi, hasil belajar biasanya berarti adanya perubahan perilaku pada individu yang telah belajar (Siagan, 2004).

Contohnya, keponakanku karena masih kecil, sering meminta sesuatu menggunakan tangan kiri, kemudian ibunya berkata padanya untuk tidak menggunakan tangan kiri, dan harus menggunakan tangan manis yaitu tangan kanan... Dia akan dipuji bila dapat menggunakan tangan kanannya bila meminta sesuatu. Dia juga diajarkan untuk mengucapkan terima kasih setelah diberi apa yang dimintanya. Setelah mengajarkannya secara berulang-ulang, akhirnya keponakanku belajar untuk meminta dengan tangan kanan dan mengucapkan terima kasih setelah diberi sesuatu.

gambar

Dalam belajar terdapat dua conditioning yang biasanya sengaja maupun tidak sengaja diterapkan. Pertama adalah classical conditioning dan yang kedua adalah operant conditioning (Siagan, 2004). Classical conditioning pertama kali diterapkan oleh Ivan P. Pavlov. Adanya suatu kebiasaan tertentu, yang dapat membuat prilaku yang sama muncul dan akan berubah perilakunya ketika kebiasaan itu dihilangkan. Contohnya, ketika seorang anak mendapatkan hadiah dan diapun menjadi senang. Ketika dia diberi kelereng, dia bersikap biasa saja. Ketika dia diberi kelereng dan hadiah, dia merasa senang. Akhirnya ketika dia hanya diberi penapun dia menjadi senang karena dia berpikir bahwa dengan diberi pena, maka hadiah pun akan didapatkannya. Namun, lama kelamaan dia hanya mendapat pena dan tidak mendapatkan hadiah, maka diapun akan kembali bersikap biasa saja dengan pena tersebut.

Tipe operant conditioning mengetengahkan bahwa perilaku seseorang merupakan konsekuensi perilaku tersebut. Artinya dalam proses belajar, seseorang akan cenderung berperilaku tertentu guna memperoleh apa yang diinginkannya (konsekuensi positif) atau untuk mencegah suatu konsekuensi negatif yang akan diterimanya (Siagan, 2004). Operant conditioning pertama kali ditemukan oleh Burrhus F. Skinner. Contohnya, seorang anak mendapatkan nilai yang bagus maka kemudian dia diberi pujian. Bila dia mendapatkan nilai yang jelek, maka akan dihukum. Oleh karena itu dia berusaha untuk terus mendapat nilai yang bagus.



Referensi

Siagian, S. (2004). Teori motivasi dan aplikasinya (Cet. ke-3). Jakarta: Rineka Cipta.
Burrhus F. Skinner:
http://peoplelearn.homestead.com/psychlearncontent2c.html

Ivan P. Pavlov:
http://peoplelearn.homestead.com/psychlearncontent2a.html

gambar:
http://www.wellroundedkids.com/store/Behavior/BE%20POLITE%20AND%20KIND.jpg

Read more...

My Blog

Blog-ku ini digunakan sebagai tugas akhir mata kuliah Psikologi Pendidikan II...

Berisikan tentang motivasi beserta penerapannya atau contoh-contoh yang berasal dari kehidupan pribadiku sendiri atau anggota keluargaku yang lain, maupun teman-temanku...

Blog ini mungkin akan terus di-update, namun tidak hanya akan berisi tentang mata kuliah yang bersangkutan, tapi akan berisikan cerita yang kualami beserta pemikiranku... hahahha

Semoga berguna bagi teman-teman semua... ^^

About Me

Foto saya
Love beautifuls things... Ingin menikmati hidup tanpa masalah yang berarti, tapi pasti tak mungkin, namun tetap akan ku jalani, karena inilah hidupku... ^^

Followers

  ©Template by Dicas Blogger.